PESONANYA TAK PERNAH PUDAR

rembulanMembincangkan pesona Nabi Muhammad Saw tidak akan pernah membuat bosan, bahkan kerinduan akan terus menyala dari hati ini. Seperti halnya orang yang membincangkan cinta, selalu saja melahirkan inspirasi baru yang membuat cinta itu semakin bersinar kuat dalam hati.

Jika seluruh lautan di dunia dijadikan tinta, dan seluruh kayu dijadikan pena tidak akan bisa menggambarkan secara utuh pesona akhlak Sayyidina Muhammad Saw. Karena setiap data yang menggambarkan beliau Saw tidak akan pernah bisa mewakili fakta beliau Saw secara utuh.

Walau cinta telah menyala kuat dari dada kita, jangan mempersepsi Anda telah mencapai kesempurnaan cinta pada beliau Saw. Dibandingkan cinta sahabat pada beliau Saw, sungguh cinta kita tidak ada apa-apanya. Seluruh sahabat dengan suka-rela mengorbankan harta dan jiwanya sebagai wujud rasa cintanya pada Allah dan Sayyidina Muhammad Saw. Kita tanyakan pada diri kita sendiri, apa yang telah kita korbankan sebagai manifestasi cinta pada beliau Saw?

Kalau kita merenungi secara mendalam, memang beliau Saw adalah sosok satu-satunya yang layak dicintai dari seluruh manusia di bumi ini. Sejalan dengan Sabda Sayyidina Muhammad Saw, “Tidak beriman salah satu kamu sekalian sehingga saya lebih dicintai dari anak-anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia.”

Tatkala Sayyidina Umar mendengar sabda tersebut, dengan cekatan memberikan pernyataan cintanya pada Sayyidina Muhammad, “Wahai Rasulullah, saya mencintai engkau lebih dari siapapun dan apapun kecuali dari diriku sendiri.” “Belum sempurna imanmu Ya Umar,” sabda Nabi Muhammad Saw. “Saksikan Ya Rasulallah, saksikan saya mencintaimu lebih dari apapun dan siapapun bahkan lebih dari diriku sendiri.” Tegas Umar bin Khattab. “Sekarang imanmu sudah sempurna wahai Umar.”

Kalau begitu, kesempurnaan iman kita diukur oleh rasa cinta yang begitu kuat pada Sayyidina Muhammad Saw. Andaikan rasa cinta kita pada Nabi Muhammad masih tersingkir oleh rasa cinta pada selainnya, berupa anak-anak, istri, rumah, perdagangan berarti cinta kita belum sempurna pada beliau Saw. Padahal kesempurnaan iman sangat menentukan kualitas kebahagiaan. Kalau Anda mencintai Sayyidina Muhammad, Anda akan selalu berada di ruang kebahagiaan tanpa batas, karena siapa yang mencintai beliau Saw, berarti mencintai sumber dari kebahagiaan itu sendiri. Dengan cinta itulah Anda bia mengakses kebahagiaan langsung dari sumbernya.

Alasan kita harus mencintai Nabi Muhammad Saw

Cinta logika dilandasi 4 alasan penting, yang saling berkait-kelindan sehingga orang itu bisa merawat cinta dengan baik.

Pertama, mencintai diri sendiri. Saking cintanya terhadap diri sendiri, manusia tetap setia pada dirinya, kendati mendapati dirinya berpelepotan dengan kotoran dan kegelapan. Bayangkan, ada orang yang bersalah, tetapi dasar memiliki cinta melekat pada dirinya, dia bahkan membela dirinya sebagai yang benar.

Kalau Anda mendapati diri orang lain tertempeli kotoran, mungkin Anda jijik untuk mendekatinya, tetapi kalau Anda mendapati kotoran yang datang dari diri Anda sendiri, Anda tidak pernah menaruh rasa jijik padanya. Apa yang membedakan keduanya, pertama jijik karena kotoran itu melekat pada orang lain, tetapi yang lainnya tetap setia mencintai bahkan dicium-cium penuh sensasi karena kotoran itu lekat pada dirinya sendiri. Mencintai diri sendiri karena manusia mencintai eksistensi dirinya. Padahal asal-muasal kedirian manusia berasal dari Nur Muhammadiyah. Sejalan dengan firman Allah,

“Kalau tidak karena engkau Muhammad, tidak aku ciptakan semesta.”

Firman diatas menyiratkan dua pesan, bahwa Nabi Muhammad sebagai alasan dan tujuan penciptaan. Seperti halnya, orang yang tua yang mendirikan sebuah perusahaan hebat, dia menyampaikan pada anaknya, “kalau tidak karena engkau anakku, aku tidak bersusah payah mendirikan dan menangani perusahaan ini.”

Ketahuilah saudaraku, Sayyidina Muhammad Saw nikmat wujud. Tanpa keberadaan Sayyidina Muhammad, saya dan Anda tidak dilahirkan ke muka bumi ini. Jika tahu bahwa keberadaan kita berkat Nabi Muhammad, maka selayaknya kita mencintai Sayyidina Muhammad Saw. Karenanya Allah berfirman dalam al-Qur’an.

“sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari dirimu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah [9]:128)

Kalau Nabi Saw meminta Anda bershalawat bukanlah kepentingan beliau tetapi, tetap kepentingan kita sendiri. Bayangkan, kalau Anda bershalawat pada beliau Saw, Anda memeroleh 10 shalawat dari Allah, dan bahkan 70 ribu malaikat memohon ampunan bagi yang bershalawat pada Sayyidina Muhammad Saw.

Kedua, mencintai sifat baik. Secara universal orang menyukai sifat-sifat baik, misalnya sifat jujur, amanah, cerdas, dan sifat baik lainnya. Adalah orang mencintai seorang raja yang dipisahkan ratusan tahun dengannya. Gelegak cinta tumbuh karena mengenal sang raja dibusanai sifat-sifat baik, seperti berani, bertanggung jawab, penuh belas kasih dan semacamnya.

Jika orang mencintai karena sifat-sifat baik, ketahuilah Sayyidina Muhammad Saw adalah orang yang dibaluti oleh sifat-sifat baik itu. Siapakah yang paling mulia akhlaknya? Tidak ada orang yang paling mulia akhlaknya kecuali Sayyidina Muhammad Saw, karenanya sudah selayaknya kita mencintai beliau Saw.

Ketiga, mencintai orang yang berbuat baik. Adalah seorang anak mencintai orang tuanya karena perbuatan baik yang diwariskan orang tua. Kalau Anda mencintai orang tuamu karena perbuatan baik, ketahuilah Sayyidina Muhammad Saw telah mewariskan perbuatan baik yang melimpah pada Anda. Nabi Muhammad Saw hadir tidak sebatas menjadi pembagi rahmat bagi dunia, tetapi beliau pula yang akan membawa Anda pulang menuju Allah SWT. Andaikan tanpa kehadiran Nabi Muhammad Saw, kita tidak akan mengenal agama yang paling agung dan indah di dunia ini. Tanpa kehadiran Nabi Muhammad Saw kita tidak akan diantarkan untuk mengenal Allah SWT, padahal hanya dengan mengenali Allah, orang akan menyerap kebahagiaan yang hakiki dalam hidupnya.

Keempat, mencintai keindahan. Seorang lelaki mungkin menaruh cinta pada seorang gadis lantaran keindahan yang menampak pada si gadis. Setiap orang punya kecenderungan mencintai keindahan, baik rupa, gerak, atau suara.

Kalau setiap orang menyukai keindahan, ketahuilah Sayyidina Muhammad Saw adalah kristasasi dari seluruh keindahan di dunia. Anda mengenali Nabi Yusuf AS adalah manusia yang paling tampan, dan ketampanan Nabi Yusuf AS sejatinya separuh dari ketampanan Nabi Muhammad Saw. Wajah Nabi yang bercahaya bagai rembulan, bisa Anda bayangkan betapa indah dan berkesan wajah beliau Saw. Bahkan saking anggunnya wajah Nabi Saw, ada sebagian sahabat yang amat segan memandang Nabi Saw.

Jadi, kalau Anda mencintai keindahan, maka sudah selayaknya Anda mencintai Nabi Muhammad Saw, karena beliau Saw adalah kumpulan dari seluruh keindahan di dunia ini, bahkan nanti beliau adalah orang yang sangat indah di akhirat.

Pesona Nabi Muhammad Saw akan menarik setiap orang mencintainya kecuali orang yang terhijab untuk mengenali keagungannya.

Leave a comment