Dualitas; siang-malam, kanan-kiri, untung-rugi, dan menang-kalah menjadi fenomena yang menghiasi narasi kehidupan sosial. Kadang kita berada di zona sangat gembira, seketika seluruh derita seolah lenyap. Tapi, tak jarang kita terjebak dalam derita yang sangat kelam, tak ayal cahaya kebahagiaan seolah tak memancar dari lubuk hati.
Sadarilah saudaraku, siang-malam bukanlah suatu yang hakiki. Yang hakiki adalah yang mendesain siang-malam, Allah Azza Wajalla. Karena siang-malam tidak hakiki, maka janganlah terlalu tercekam oleh derita ketika yang datang adalah musibah, dan janganlah terbuai oleh kegembiraan yang amat tatkala nikmat mengunjungi Anda.
Kalau orang terlalu bersandar pada nikmat—tidak bersandar pada Pemberi nikmat—niscaya tumpukan kenikmatan itu tidak mencurahkan kebahagiaan, malah akan mengalirkan kecemasan demi kecemasan. Yang menenangkan jiwa Anda bukanlah nikmat, sama halnya yang membuat Anda menderita bukanlah musibah. Continue reading