Siang-Malam

Dualitas; siang-malam, kanan-kiri, untung-rugi, dan menang-kalah menjadi fenomena yang menghiasi narasi kehidupan sosial. Kadang kita berada di zona sangat gembira, seketika seluruh derita seolah lenyap. Tapi, tak jarang kita terjebak dalam derita yang sangat kelam, tak ayal cahaya kebahagiaan seolah tak memancar dari lubuk hati.

Sadarilah saudaraku, siang-malam bukanlah suatu yang hakiki. Yang hakiki adalah yang mendesain siang-malam, Allah Azza Wajalla. Karena siang-malam tidak hakiki, maka janganlah terlalu tercekam oleh derita ketika yang datang adalah musibah, dan janganlah terbuai oleh kegembiraan yang amat tatkala nikmat mengunjungi Anda.

Kalau orang terlalu bersandar pada nikmat—tidak bersandar pada Pemberi nikmat—niscaya tumpukan kenikmatan itu tidak mencurahkan kebahagiaan, malah akan mengalirkan kecemasan demi kecemasan. Yang menenangkan jiwa Anda bukanlah nikmat, sama halnya yang membuat Anda menderita bukanlah musibah. Continue reading

KEMATIAN

Kematian sebagai konstruksi realitas yang pasti dialami manusia. Akan tetapi, kebanyakan manusia melalaikan perkara yang pasti ini dengan impian-impiannya  yang membubung jauh, tak ayal hatinya semakin menjauh dari cahaya kebahagiaan. Bukankah berkhayal terlalu tinggi akan membuat orang melalaikan kehidupan akhirat.

Cara memenggal khayalan dan angan-angan panjang adalah dengan mengingat kematian, karena kematian berperan memupus segala kelezatan duniawi. Dan kalau orang tidak terlalu tertarik (hyper-love) dengan kehidupan duniawi, dia akan merasakan kelezatan lain yang tak terbayangkan sebelumnya. Boleh jadi, tatkala orang mengingat kematian, gerimis akan mengguyur mata ini sebagai pantulan dari tangisan hati. Menangisi bertumpuk bangkai dosa, sembari melihat amal shaleh yang begitu sedikit sebagai bekal kelak untuk menghadap Allah SWT. Continue reading

ASYURO: THE WINNING DAY

 

Manusia diciptakan dengan bahan yang sangat mulia, teristimewa mendapati tiupan ruhul quds. Kalau Anda mengenali bahan kejadian Anda—baik secara materi atau ruhani—niscaya Anda akan selalu berusaha bersikap seimbang dalam hidup ini. Anda tidak akan pernah bersikap sombong dengan kelebihan yang ditampilkan padamu, karena pada esensinya Anda bukan berasal dari diri Anda sendiri, Anda berasal dari Allah. Makanya, kesombongan itu tidak layak melekat pada kita yang pada mulanya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Allah jadikan kau bermula dari setetes mani, sehingga Anda selalu mengenali akan kehinaan Anda dari sisi lahir. Dan hanya orang yang merasa hina, justru akan gampang sampai pada keluhuran di sisi Allah SWT.
Selain itu, tidak akan bersikap rendah diri lantaran belum pernah mencicipi kejayaan sedikit pun. Bukan rendah diri akan mengantarkan manusia ke pintu gerbang keputus-asaan. Pada saat orang putus asa, justru dia jauh dari jangkauan Tuhan. Jika Anda terhinggapi perasaan putus asa yang bersumber mental rendah diri tersebut, maka Anda tidak akan mengalami proses pertumbuhan menuju kemenangan. Kita tidak perlu berputus asa, karena Anda pun diciptakan Allah dengan kasih sayang-Nya. Kasih sayang Allah tidak pernah putus mengaliri kehidupan kita setiap saat.

Sikap tengah—seperti ada sebuah ungkapan bahwa yang terbaik adalah perkara yang di tengah-tengah—adalah dengan sikap tawadhu’. Sikap tawadhu menjadi jalan untuk mengungkit potensi hebat yang ada pada diri. Hanya orang yang merasa tidak hebat yang justru akan diangkat pada derajat yang tinggi. Kita mengenali integritas pribadi para wali yang selalu tawadhu’—merasa fakir dan merasa hina di hadapan Allah—sehingga malam-malam yang dilalui berhiaskan dengan tangisan tobat. Continue reading

TATAPLAH KEINDAHAN SAUDARAMU

Jika Anda berhasil menatap sisi terang orang lain, niscaya kau telah menyerap cahaya ke dalam hatimu sendiri. Dan orang yang rajin menatap sisi gelap orang lain, berarti sedang menginput kegelapan dalam hatinya. Betapa bahagianya orang yang selalu dipandu Allah untuk bisa menemukan sisi terang dan keindahan yang lekat pada saudaranya. Bilamana orang piawai mengenali sisi keindahan saudaranya, maka akan selalu mengalir ucapan syukur dari lisannya, dan semakin banyak keindahan akan ditemukan. Yang bisa mendapatkan keindahan adalah pikiran positif dan hati yang bening. Tanpa bermodalkan hati bening dan pikiran yang positif orang tidak akan pernah bisa mengenali dan menguak sisi terang orang lain. Continue reading

RACUN DAN OBATNYA

Hidup bukan suatu yang berjalan secara linear, tanpa tikungan. Kehidupan ini telah didesain dengan dialektis. Suatu yang menurut kita buruk, belum tentu buruk menurut Allah. Karena kau hanya bisa melihat sisi bungkusnya, sementara Anda tak mampu menguak isinya, kecuali setelah kau mengalami berbagai rangkaian peristiwa yang saling berkelindan. Karena bisa jadi dibalik keburukan, Allah sedang mengirimkan pesan kebaikan. Continue reading