CAHAYA SEMESTA

cahayaJika menonton televisi, kita akan menyaksikan gambar-gambar terpampang indah di layar itu. Mungkin Anda lihat gambar manusia, hewan, pepohonan dan segala macam anasir. Ketahuilah gambar-gambar itu tampil karena ada layar, dan juga cahaya. Yang menampakkan gambar itu adalah cahaya. Andaikan tak ada cahaya yang memancar, gambar-gambar itu tidak akan terlihat.

Begitulah, seluruh dimensi yang melekat di alam semesta ini ditampakkan oleh cahaya, dan cahaya itu adalah Nur Muhammadiyah. Tanpa kehadiran Nur Muhammadiyah, tidak akan tercipta semesta. Saya dan Anda tidak akan pernah mewujud ke alam semesta. Allah berfirman, “Kalau tidak karena Muhammad tidak Aku ciptakan Adam, surga, dan neraka.” Continue reading

PESONANYA TAK PERNAH PUDAR

rembulanMembincangkan pesona Nabi Muhammad Saw tidak akan pernah membuat bosan, bahkan kerinduan akan terus menyala dari hati ini. Seperti halnya orang yang membincangkan cinta, selalu saja melahirkan inspirasi baru yang membuat cinta itu semakin bersinar kuat dalam hati.

Jika seluruh lautan di dunia dijadikan tinta, dan seluruh kayu dijadikan pena tidak akan bisa menggambarkan secara utuh pesona akhlak Sayyidina Muhammad Saw. Karena setiap data yang menggambarkan beliau Saw tidak akan pernah bisa mewakili fakta beliau Saw secara utuh.

Walau cinta telah menyala kuat dari dada kita, jangan mempersepsi Anda telah mencapai kesempurnaan cinta pada beliau Saw. Dibandingkan cinta sahabat pada beliau Saw, sungguh cinta kita tidak ada apa-apanya. Seluruh sahabat dengan suka-rela mengorbankan harta dan jiwanya sebagai wujud rasa cintanya pada Allah dan Sayyidina Muhammad Saw. Kita tanyakan pada diri kita sendiri, apa yang telah kita korbankan sebagai manifestasi cinta pada beliau Saw? Continue reading

MEMEROLEH PUTRA KEBAHAGIAAN

pemndanganKebahagiaan sebagai tujuan inti kehidupan manusia, karena tujuan maka kebahagiaan juga hasil yang dicapai oleh orang-orang yang beruntung. Anda tahu orang berjuang di medan kehidupan ini tak ada lain tujuan yang melekat pada dirinya kecuali kebahagiaan. Apakah mereka petani, guru, kontraktor, pejabat, bahkan koruptor, jika ditanya apa yang menjadi tujuan mereka, pasti mereka akan mengutarakan “kebahagiaan” sebagai tujuan hidupnya.

Di tengah orang berjuang mendulang kebahagiaan, tak sedikit orang yang salah menempuh jalan menuju kebahagiaan. Mereka mengira, dengan menambang banyak harta duniawi, orang akan bisa mewujudkan kebahagiaan yang hakiki. Ada juga yang mempersepsi, melalui jabatan yang berkelas dan prestise, dia akan bisa menemukan kebahagiaan. Ada juga yang berpikiran, dengan menikahi banyak perempuan, sehingga bisa menyalurkan dengan bebas hasrat seksualnya, dia mengira bisa mereguk kebahagiaan. Continue reading

JUJUR ITU HEBAT

jujurlahKPK mensoasialisikan tagline “berani jujur hebat!” Mengapa jujur dibilang hebat, karena jujur itulah inti agama. Manakala kejujuran sudah tak lagi diagungkan, maka hancurlah esensi agama. Karena kebenaran tak hanya bergerak di ranah nilai-nilai, konsep, dan teori yang terpapar dengan indah, tetapi juga harus memantul dalam realitas kehidupan masyarakat.

Walau jujur nampak mengalami defisit bahkan langka, setiap orang semakin merindukan kejujuran. Hanya saja kerinduan itu diharapkan pada oknum di luar dirinya, padahal kejujuran nasional tak pernah bisa mewujud tanpa diawali kejujuran individual. Bermodal kejujuran, manusia akan selalu terkoneksi dengan sisi bening dalam dirinya, tak ayal karya yang ditelurkan akan berhiaskan kedamaian. Akan tetapi, tanpa diramu dengan kejujuran, karya tidak akan pernah mewariskan makna indah ke dalam dirinya. Continue reading

JANGAN BERPEGANG PADA AMAL

kebun hikmahMari meraih kearifan melalui kalam hikmah pertama yang mengalir dari kesucian hati Imam Ibnu ‘Athaillah al-Iskandari sebagai berikut

Sebagai tanda berpegang (manusia) pada amal, dia kurang harapannya ketika terjadi kesalahan-kesalahan.

Manusia diciptakan dengan tujuan, dan tujuan tidak cukup hanya diinginkan atau dipikirkan, tetapi memerlukan effort (usaha) untuk pencapaian tujuan tersebut. Untuk pencapaian tujuan, dibutuhkan usaha tahap demi tahap. Memang, tak bisa dipungkiri bahwa usaha menjadi jalan—tetapi bukan sebab independen—untuk meraih apa yang menjadi tujuan. Continue reading

MENCARI DIRI, MENEMUKAN TUHAN

kneal dir“Dan di dalam dirimu, apakah kau tidak melihatnya”

(QS. Az-Zariat [51]:21)

Kita berusaha menyelam ke lautan diri kita sendiri, niscaya kita akan menemukan damai, cinta, kebahagiaan bersemi disana. Di sanalah, kau akan mendapati banyak khazanah kebahagiaan tersimpan. Hanya saja karena perhatian Anda selama ini lebih tertuju pada permukaan, Anda tak kunjung menemukan kebahagiaan.

Kalau Anda mendapati kebahagiaan yang bersembunyi dalam diri Anda, maka seluruh realitas yang mengejawantah di luar Anda akan mentransfer kebahagiaan. Akan tetapi, kalau Anda belum mengenali esensi diri Anda, maka Anda akan terjebak pada salah tafsir akan peristiwa dan kejadian, bahkan Anda menilai peristiwa dan kejadian menyimpan keburukan semata-mata. Perspektif yang berakar pada kesalahan mengenali diri sendiri akan berakibat pada berhimpun derita dalam hati Anda. Continue reading